INDUKTANSI BERSAMA DAN INDUKTANSI DIRI
Induktansi adalah sifat dari rangkaian elektronika yang menyebabkan timbulnya potensial listrik secara proporsional terhadap arus yang mengalir pada rangkaian tersebut, sifat ini disebut sebagai induktansi diri, sedangkan
apabila potensial listrik dalam suatu rangkaian ditimbulkan oleh perubahan arus
dari rangkaian lain disebut sebagai induktansi bersama.
Induktansi muncul karena
adanya medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik (dijelaskan oleh Hukum Ampere). Supaya suatu rangkaian elektronika mempunyai nilai induktansi, sebuah
komponen bernama induktor digunakan di dalam rangkaian tersebut, induktor umumnya berupa kumparan
kabel/tembaga untuk memusatkan medan magnet dan memanfaatkan GGL yang
dihasilkannya.
RANGKAIAN PENALA/TUNER
Rangkaian Penala pada Televisi atau pada kalangan Teknisi sering
menyebutnya dengan Tuner TV ini umum berbentuk "Box" yang merupakan
"pintu utama" (Input) dari Televisi untuk memproses sinyal yang di
dapat dan menguatkannya hingga 1000 kali oleh "Penguat IF" pada box
Tuner tersebut, selanjutnya akan masuk pada "Detektor Video" yang
berfungsi sebagai Pendeteksi "Sinyal Video Komposit" yang keluar dari
Penguat "Intermediate Frequency (IF) Gambar/Video" serta meredam
"Sinyal Suara" yang dapat menggangu dan mengakibatkan buruknya
kualitas penerimaan gambar.
Tuner menerima sinyal dari antenna dan memperkuat serta mengubah
frekuensi yang diterima menjadi sinyal IF pada 33,4 MHz dan 38,9 MHz. Sinyal
yang dibawa (carrier) masih berupa sinyal "IF Video" dan kemudian di
kuatkan oleh penguat IF dan detektor. Pada selanjutnya "Sinyal IF suara"
dihasilkan pula pada detector ini setelah sinyal IF 33,4 MHz dan 38,9 MHz
dicampur pada Detector Video.
"Sinyal IF Suara" akan di kuatkan oleh penguat IF
suara kemudian di deteksi oleh rangkaian Radio Frequency FM yang pada
selanjutnya dimasukan lagi "Penguat Audio (Power Amplifier)", sinyal
Audio ini kemudian diubah menjadi getaran Suara yang dapat terdengar pada Loud
Speaker, sedangkan "Sinyal IF Video" yang dihasilkan pada
"Detector Video' ini Sinyal Video hasil deteksi diperkuat dan
dimasukan ke katoda CRT yang pada proses akhirnya akan menampilkan
Gambar/Siaran pada Layar TV.
MACAM-MACAM
TRAFO
A. Trafo Frekuensi Rendah
Trafo frekuensi rendah merupakan trafo yang
bekerja pada frekuensi audio (20Hz-20kHz) dan frekuensi di atasnya selama masih
dalam cakupan frekuensi rendah. Ciri-ciri trafo yang bekerja pada frekuensi
rendah biasanya menggunakan inti besi lunak, terutama untuk frekuensi audio.
1.
Trafo Adaptor
Trafo step-down yang ditambahkan dengan rangkaian penyearah untuk
menghasilkan tegangan DC disebut juga dengan adaptor. Biasanya didalam sebuah
adaptor yang bagus sudah dilengkapi dengan rangkaian regulator tegangan agar
arus DC yang keluar lebih bersih (tidak menimbulkan dengung akibat arus AC yang
bocor). Trafo adaptor beserta rangkaian pendukungnya lazim oleh para hobi
elektronika sebagai pengganti baterai dalam pembuatan proyek rangkaian
elektronika.
2.
Trafo Output/Input
Trafo output/Input disebut juga dengan trafo OT/IT. Trafo jenis
ini digunakan untuk keperluan kopling audio pada rangkaian amplifier yang masih
menggunakan sistem push-pull. Trafo OT/IT saat ini masih dipakai pada amplifier
merk TOA untuk keperluan gedung-gedung, tempat ibadah dan tempat-tempat lain
yang dikhususkan untuk keperluan khalayah ramai.
B. Trafo Frekuensi Menengah
Trafo frekuensi menengah disebut juga dengan
trafo IF (Intermediate Frequency). Sesuai dengan namanya trafo ini bekerja pada
frekuensi menengah. Untuk kegunaannya, trafo IF banyak dipakai pada radio-radio
penerima AM/FM. Pada trafo IF sudah terdapat lilitan primer dan sekunder yang
diparalel dengan sebuah kapasitor khusus untuk keperluan frekuensi menengah
sehingga menjadi sebuah rangkaian resonansi L-C.
Frekuensi IF sudah ada standarisasinya, yang
mana untuk keperluan AM (Amplitudo Modulation) frekuensi menengah yang
digunakan adalah 455kHz, sedangkan untuk keperluan FM (Frequency Modulation)
frekuensi menengah yang digunakan adalah 10,7 Mhz.
C. Trafo Frekuensi Tinggi
Trafo jenis ini bekerja pada frekuensi tinggi
yang banyak dipakai untuk keperluan pembangkitan frekuensi (osilator), lilitan
resonansi, dan flyback pada rangkaian televisi tabung.
Trafo frekuensi tinggi yang digunakan untuk
osilator disebut juga dengan spul osilator. Lilitan osilagtor yang lazim
digunakan terdapat dua jenis, yaitu osilator Hartley dan osilator Coolpits.
Selain itu pada frekuensi tinggi, trafo jenis
banyak digunakan sebagai trafo resonansi, yang mana trafo resonansi ini
difungsikan untuk menyesuaikan impedansi antara antena dan pemancarnya. Trafo
resonansi ini disebut juga dengan spul antena.